Kumpulan Macam Jenis Penyakit Pada Burung Lovebird - Kembali lagi dengan info tebaru dari budidaya lovebird. Pada kali ini admin akan memberikan informasi tentang 7 jenis penyakit yang sering di alami oleh burung paruh bengkok Lovebird (LB)
Informasi dalam hal mengenal jenis-jenis penyakit lovebird itu sangat penting, sehingga anda mengetahui tentang kondisi hewan tersebut. Maksud kondisi di sini ialah kondisi kesehatan burung Anda, banyak macam-macam penyakit yang bisa saja menyerang sehinnga untuk melakukan tindakan pencegahan adalah hal yang paling sederhana yang bisa kalian lakukan seperti perawatan yang ideal bagi burung, perawatan tersebut entah berupa perawatan kebersihan, pemberian pakan, atau pemberian vitamin.
Mengenal Jenis Penyakit Lovebird
Sama halnya dengan hewan lain, salah satu jenis burung paruh bengkok ini juga memiliki beberapa penyakit langganan, ya penyakit-penyakit ini memang sering menyerang LB.
Adapun jenis penyakit lovebird yang dimaksud adalah:
1. Snot
Penyakit ini menyerang bagian wajah burung, di beberapa kasus penyakit ini disebut juga sebagai penyakit mata pada burung. Hal itu disebabkan karena mayoritas kasus mengalami gejala penyakit yang sama, gejala terebut biasanya terjadi pada mata yang bengkak dan berair. Penyakit ini disebabkan oleh virus hemophillus gallinarum.
Penyakit jenis ini disebabkan karena gangguan skunder pernafasan yang disebabkan karena virus, virus yang dimaksud adalah virus mycoplasma dan juga bakteri E.Coli. Virus dan bakteri akan menyerang saluran pernafasan dan membuat si burung akan mengalami bersin-bersin, saat malam hari Ia akan mendengkur, sedangkan pada bagian hidungnya sedikit basah dan lembab.
3. Berak kapur
Penyakit ini disebut juga dengan nama Pullorum, penyakit ini disebabkan karena salmonela yang menyerang organ dan saluran penceranaan burung. Jika burung memiliki penyakit ini, Ia akan memiliki feces berbentuk cair seperti kapur. Tanda lainnya adalah pada bagian anus burung akan terdapat bercak putih seperti kapur, selain itu burung akan mengalami penurunan nafsu makanan.
4. Bubul
Penyakit ini disebabkan karena bakteri staphylo occus, biasanya gejala yang sering terjadi adalah timbulnya kuku burung yang memanjang, sisik kulit yang melebar, dan permukaan kaki yang membengkak. Ya penyakit ini adalah salah satu penyakit yang menyerang kaki si burung, penyakit ini terjadi karena kebersihan kandang tidak terjaga dengan baik sehingga bakteri ini menyebar dan mengakibatkan burung mengalami sakit.
5. Cacingan
Pertanda jika terjadi penyakit ini adalah kondisi burung yang tidak bergairah, karena di dalam tubuhnya terdapat beberapa cacing seperti cacing tambang, cacing hati, dan cacing pita. Cacing-cacing ini akan menyerang organ pencernaan dan hati burung.
6. Mencret
Mencret atau diare pada burung sering terajadi, hal ini disebabkan karena keadaan lingkungan dan sangkar tidak bersih dan terawat dengan baik. Selain itu tempat makan dan minum yang kotor juga berpotensi menimbulkan penyakit ini, karena cacing bisa saja berkembangbiak dan mengakibatkan penyakit ini
7. Kutu burung
Penyakit ini ditandai dengan perilaku burung yang sering gelisah, mencabuti bulunya, serta frekuensi suara yang menurun.
Informasi dalam hal mengenal jenis-jenis penyakit lovebird itu sangat penting, sehingga anda mengetahui tentang kondisi hewan tersebut. Maksud kondisi di sini ialah kondisi kesehatan burung Anda, banyak macam-macam penyakit yang bisa saja menyerang sehinnga untuk melakukan tindakan pencegahan adalah hal yang paling sederhana yang bisa kalian lakukan seperti perawatan yang ideal bagi burung, perawatan tersebut entah berupa perawatan kebersihan, pemberian pakan, atau pemberian vitamin.
Mengenal Jenis Penyakit Lovebird
Sama halnya dengan hewan lain, salah satu jenis burung paruh bengkok ini juga memiliki beberapa penyakit langganan, ya penyakit-penyakit ini memang sering menyerang LB.
Adapun jenis penyakit lovebird yang dimaksud adalah:
1. Snot
Penyakit ini menyerang bagian wajah burung, di beberapa kasus penyakit ini disebut juga sebagai penyakit mata pada burung. Hal itu disebabkan karena mayoritas kasus mengalami gejala penyakit yang sama, gejala terebut biasanya terjadi pada mata yang bengkak dan berair. Penyakit ini disebabkan oleh virus hemophillus gallinarum.
Baca Juga : Cara Mengobati Penyakit Mata (Snot) Pada Lovebird2. Masalah pernafasan
Penyakit jenis ini disebabkan karena gangguan skunder pernafasan yang disebabkan karena virus, virus yang dimaksud adalah virus mycoplasma dan juga bakteri E.Coli. Virus dan bakteri akan menyerang saluran pernafasan dan membuat si burung akan mengalami bersin-bersin, saat malam hari Ia akan mendengkur, sedangkan pada bagian hidungnya sedikit basah dan lembab.
3. Berak kapur
Penyakit ini disebut juga dengan nama Pullorum, penyakit ini disebabkan karena salmonela yang menyerang organ dan saluran penceranaan burung. Jika burung memiliki penyakit ini, Ia akan memiliki feces berbentuk cair seperti kapur. Tanda lainnya adalah pada bagian anus burung akan terdapat bercak putih seperti kapur, selain itu burung akan mengalami penurunan nafsu makanan.
4. Bubul
Penyakit ini disebabkan karena bakteri staphylo occus, biasanya gejala yang sering terjadi adalah timbulnya kuku burung yang memanjang, sisik kulit yang melebar, dan permukaan kaki yang membengkak. Ya penyakit ini adalah salah satu penyakit yang menyerang kaki si burung, penyakit ini terjadi karena kebersihan kandang tidak terjaga dengan baik sehingga bakteri ini menyebar dan mengakibatkan burung mengalami sakit.
5. Cacingan
Pertanda jika terjadi penyakit ini adalah kondisi burung yang tidak bergairah, karena di dalam tubuhnya terdapat beberapa cacing seperti cacing tambang, cacing hati, dan cacing pita. Cacing-cacing ini akan menyerang organ pencernaan dan hati burung.
6. Mencret
Mencret atau diare pada burung sering terajadi, hal ini disebabkan karena keadaan lingkungan dan sangkar tidak bersih dan terawat dengan baik. Selain itu tempat makan dan minum yang kotor juga berpotensi menimbulkan penyakit ini, karena cacing bisa saja berkembangbiak dan mengakibatkan penyakit ini
7. Kutu burung
Penyakit ini ditandai dengan perilaku burung yang sering gelisah, mencabuti bulunya, serta frekuensi suara yang menurun.